Bilingual (Dua Bahasa)
Sejak hari senin teman kami, Jane, seorang penari & koreografer profesional dari Devon tinggal dengan kami. Dia terlibat dengan proyek tari selama 4 hari di Brighton. Terakhir kali kami berjumpa dengannya pd saat kami ketemu di Bristol tahun 2004. Rachel sangat senang sekali karena dia belum pernah berjumpa dengan Jane. Dengan senang hati Rachel menyetujui untuk memberi kamar tidurnya untuk Jane selama dia menginap dengan kami. Rachel akan tidur di ruang atas yg berbentuk seperti sangkar burung yang besar dimana dia harus memanjat tangga untuk sampai ke kamarnya. Tentu Rachel senang sekali karena kami ijinkan dia tidur disana. Buatnya kamar itu seperti "dunia mimpi" dimana dia bisa berimajinasi dan punya ruang unik untuk dirinya sendiri. Mulailah beberapa barang yang sangat berarti dengan hidupnya, dia angkat keatas untuk ditaruh di kamar burung besarnya itu.
Seperti biasa pula, pada saat kami berkumpul bersama Jane, menikmati sarapan dan makan malam, kami bercerita tentang apa saja yang terjadi dengan hidup kami masing2 selama ini. Tentu dalam pembicaraan itu kami berbicara dalam bahasa Inggris dan tanpa sadar pula pada saat aku, Alexander, dan Rachel saling berkomentar kami langsung berputar haluan berbicara dalam bahasa Indonesia dan langsung berbalik berbahasa Inggris pada saat kembali berbicara dengan Jane. Jane terkagum-kagum dengan ketidaksadaran "berputar haluan" kami bertiga dari berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang tdk dibuat-buat ini. Jane yang juga fasih berbahasa Perancis dan Inggris ini memuji Rachel dengan bilingual-nya.
Tadi pagi kami berjalan kaki menujuh kesekolahnya, Rachel ingat akan kekaguman Jane dan dua orang guru kelasnya, Mrs. Willis & Mrs.Hill tentang kemampuannya berbahasa Inggris & berbahasa Indonesia. "Mak, mamak tahu nggak Mrs.Willis bilang sama kami kalau orang bisa berbicara lebih dari satu bahasa, orang itu pasti pintar," jelas Rachel sambil melompat-lompatkan kakinya bergantian. "Akhirnya kami disuruh Mrs.Willis angkat tangan siapa yang bisa berbahasa dua bahasa dengan sempurna, mak. Aku angkat tangan!" Seperti biasa, aku balik bertanya ke anakku lagi: "Jadi bangga nggak kau dengan bahasa Indonesiamu, nakku?" Rachel langsung menjawab "Iya, maak, bangga aku." Sesudah itu Rachel berlari mengejar temannya Emily yang membawa anjingnya dengan mamaknya yang berjalan 500 meter didepan kami.
Mengarah pulang kerumah aku tersenyum-senyum simpul dengan obrolan ngalor ngidul dengan anakku tadi. Tidak sia-sia usaha kami sebagai orangtua untuk menanamkan bagaimana bangga dan pentingnya berbahasa Indonesia dengan fasih yang sepenting berbahasa Inggris. Sekarang aku dan Alexander memutar balikkan peraturan berbahasa dirumah. Kalau dulu tinggal di Indonesia, kami wajib berbahasa Inggris satu sama lainnya dirumah. Sekarang kami tinggal di Inggris, kami wajib berbahasa Indonesia satu sama lainnya di rumah. Adikku Martha Siregar yang tinggal di Jakarta juga berjanji akan mengirimkan buku-buku terutama cerita anak-anak dalam bahasa Indonesia ke Inggris.
Aku yakin, dimasa-masa yang akan datang Rachel akan memetik hasil yang manis dengan kebangaannya dan kelihaiannya sebagai anak bilingual yang fasih berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.
Hove, 4 Juni 2009
Grace Siregar
Seperti biasa pula, pada saat kami berkumpul bersama Jane, menikmati sarapan dan makan malam, kami bercerita tentang apa saja yang terjadi dengan hidup kami masing2 selama ini. Tentu dalam pembicaraan itu kami berbicara dalam bahasa Inggris dan tanpa sadar pula pada saat aku, Alexander, dan Rachel saling berkomentar kami langsung berputar haluan berbicara dalam bahasa Indonesia dan langsung berbalik berbahasa Inggris pada saat kembali berbicara dengan Jane. Jane terkagum-kagum dengan ketidaksadaran "berputar haluan" kami bertiga dari berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang tdk dibuat-buat ini. Jane yang juga fasih berbahasa Perancis dan Inggris ini memuji Rachel dengan bilingual-nya.
Tadi pagi kami berjalan kaki menujuh kesekolahnya, Rachel ingat akan kekaguman Jane dan dua orang guru kelasnya, Mrs. Willis & Mrs.Hill tentang kemampuannya berbahasa Inggris & berbahasa Indonesia. "Mak, mamak tahu nggak Mrs.Willis bilang sama kami kalau orang bisa berbicara lebih dari satu bahasa, orang itu pasti pintar," jelas Rachel sambil melompat-lompatkan kakinya bergantian. "Akhirnya kami disuruh Mrs.Willis angkat tangan siapa yang bisa berbahasa dua bahasa dengan sempurna, mak. Aku angkat tangan!" Seperti biasa, aku balik bertanya ke anakku lagi: "Jadi bangga nggak kau dengan bahasa Indonesiamu, nakku?" Rachel langsung menjawab "Iya, maak, bangga aku." Sesudah itu Rachel berlari mengejar temannya Emily yang membawa anjingnya dengan mamaknya yang berjalan 500 meter didepan kami.
Mengarah pulang kerumah aku tersenyum-senyum simpul dengan obrolan ngalor ngidul dengan anakku tadi. Tidak sia-sia usaha kami sebagai orangtua untuk menanamkan bagaimana bangga dan pentingnya berbahasa Indonesia dengan fasih yang sepenting berbahasa Inggris. Sekarang aku dan Alexander memutar balikkan peraturan berbahasa dirumah. Kalau dulu tinggal di Indonesia, kami wajib berbahasa Inggris satu sama lainnya dirumah. Sekarang kami tinggal di Inggris, kami wajib berbahasa Indonesia satu sama lainnya di rumah. Adikku Martha Siregar yang tinggal di Jakarta juga berjanji akan mengirimkan buku-buku terutama cerita anak-anak dalam bahasa Indonesia ke Inggris.
Aku yakin, dimasa-masa yang akan datang Rachel akan memetik hasil yang manis dengan kebangaannya dan kelihaiannya sebagai anak bilingual yang fasih berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.
Hove, 4 Juni 2009
Grace Siregar
2 Comments:
oh, ya , kalo bisa rachel juga harus sudah bisa bahasa batak juga yah da? saya pernah menonton National Geographic tentang orang2 yang biasa memakai bahasa lebih dari 1 dalam sehari-harinya memory otaknya lebih baik dan awet muda dari pada yang tidak. so..
https://selasarpenatalenta.wordpress.com/category/buku-buku-karangan-saut-poltak-tambunan-spt/
apakah menurut eda karangan pengarang SPT itu layak menjadi acuan belajar bahasa indonesia yang baik? Menurut saya 'iya'
Post a Comment
<< Home